Contoh Hadas Besar: Kelebihan dan Kekurangan
Intisari
Sobat Gonel, pernahkah kamu mendengar istilah hadas besar? Hadas besar adalah salah satu instrumen keuangan yang cukup populer di Indonesia. Namun, sebelum kamu memutuskan untuk membeli hadas besar, ada baiknya kamu mengetahui kelebihan dan kekurangan dari produk ini. Artikel ini akan membahas secara detail tentang hadas besar, mulai dari pengertian, jenis, keuntungan, kerugian, dan lain-lain. Jadi, simak terus artikel ini ya!
Pendahuluan
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang contoh hadas besar, ada baiknya kita mengenal lebih dahulu tentang hadas secara umum. Hadas adalah singkatan dari hak atas aset tertentu. Hadas pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2008 oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk memberi alternatif bagi masyarakat Indonesia dalam berinvestasi.
Secara umum, hadas dibagi menjadi dua jenis yaitu hadas kecil dan hadas besar. Hadas kecil cocok untuk investor retail atau individu dengan modal kecil, sedangkan hadas besar cocok untuk investor institusi dengan modal besar. Nah, pada artikel ini, kita akan membahas tentang hadas besar. Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangan dari hadas besar? Simak penjelasannya di bawah ini.
Kelebihan Hadas Besar
1. Diversifikasi portofolio
No |
Kelebihan |
Penjelasan |
---|---|---|
1 |
Diversifikasi portofolio |
Dengan membeli hadas besar, kamu bisa melakukan diversifikasi portofolio investasi. Artinya, kamu tidak hanya menginvestasikan uangmu dalam satu instrumen investasi saja, tetapi juga dalam instrumen investasi lainnya. |
2 |
Hemat biaya |
Dibandingkan dengan investasi langsung dalam properti atau saham, investasi dalam hadas besar relatif lebih hemat biaya. |
3 |
Mudah diperdagangkan |
Hadas besar dapat diperdagangkan di pasar sekunder, sehingga kamu bisa menjualnya kapan saja jika dibutuhkan. |
4 |
Memberi kepastian |
Dalam hadas besar, investor akan mendapatkan kepastian tentang arus kas dan tingkat pengembalian investasi secara periodik. |
2. Hemat biaya
Jika kamu memutuskan untuk berinvestasi dalam properti, kamu harus mengeluarkan biaya yang cukup besar, mulai dari biaya notaris, biaya pajak, biaya renovasi, dan lain-lain. Sementara itu, jika kamu berinvestasi dalam hadas besar, kamu tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan seperti itu.
3. Mudah diperdagangkan
Hadas besar dapat diperdagangkan di pasar sekunder, sehingga kamu bisa menjualnya kapan saja jika dibutuhkan. Selain itu, kamu juga bisa membeli hadas besar di pasar sekunder dengan harga yang lebih murah dari harga pasar primer.
4. Memberi kepastian
Dalam hadas besar, investor akan mendapatkan kepastian tentang arus kas dan tingkat pengembalian investasi secara periodik. Artinya, kamu tidak perlu khawatir dengan fluktuasi pasar karena pengaruh dari faktor eksternal seperti politik atau cuaca.
5. Menyeimbangkan risiko
Dalam investasi, risiko dan keuntungan selalu berbanding lurus. Namun, dalam hadas besar, kamu bisa menyeimbangkan risiko dengan berinvestasi dalam berbagai instrumen sekaligus.
6. Tersedia dalam berbagai jenis
Dalam hadas besar, terdapat berbagai jenis instrumen investasi yang bisa kamu pilih, mulai dari properti, saham, obligasi, hingga reksadana. Jadi, kamu bisa memilih instrumen yang sesuai dengan kebutuhan dan kepentinganmu.
7. Menghasilkan passive income
Dalam hadas besar, kamu bisa mendapatkan passive income setiap bulannya dari arus kas yang dihasilkan oleh instrumen investasi tersebut.
Kekurangan Hadas Besar
1. Risiko pasar
Investasi dalam hadas besar tetap memiliki risiko pasar yang tinggi, seperti fluktuasi harga dan volatilitas pasar.
2. Terbatas pada instrumen investasi yang dipilih manajer investasi
Dalam hadas besar, kamu tidak bisa memilih sendiri instrumen investasi yang akan kamu beli. Kamu harus mengandalkan keputusan manajer investasi dalam memilih instrumen investasi.
3. Biaya manajemen
Investasi dalam hadas besar memerlukan biaya manajemen yang cukup tinggi dibandingkan dengan investasi langsung dalam instrumen investasi tertentu.
4. Tidak sama dengan property ownership
Meskipun hadas besar berbasis pada aset properti, kamu tidak memiliki kepemilikan properti secara langsung.
5. Pengaruh faktor eksternal
Investasi dalam hadas besar tetap terpengaruh oleh faktor eksternal seperti politik atau cuaca.
6. Tidak likuid
Meskipun hadas besar dapat diperdagangkan di pasar sekunder, tidak semua instrumen investasi hadas besar dapat diperjualbelikan di pasar sekunder.
7. Return yang tidak pasti
Return yang didapatkan dari investasi dalam hadas besar tidak selalu pasti. Return bisa turun atau naik tergantung pada kinerja pasar.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apa itu hadas besar?
Hadas besar adalah singkatan dari hak atas aset tertentu yang merupakan instrumen investasi yang cocok untuk investor institusi dengan modal besar.
2. Apa bedanya hadas besar dengan hadas kecil?
Hadas kecil cocok untuk investor retail atau individu dengan modal kecil, sedangkan hadas besar cocok untuk investor institusi dengan modal besar.
3. Apa saja instrumen investasi dalam hadas besar?
Ada beberapa instrumen investasi yang terdapat dalam hadas besar, seperti properti, saham, obligasi, dan reksadana.
4. Apa keuntungan membeli hadas besar?
Beberapa keuntungan membeli hadas besar, yaitu diversifikasi portofolio, hemat biaya, mudah diperdagangkan, memberi kepastian, menyeimbangkan risiko, tersedia dalam berbagai jenis, dan menghasilkan passive income.
5. Apa risiko membeli hadas besar?
Beberapa risiko membeli hadas besar, yaitu risiko pasar, terbatas pada instrumen investasi yang dipilih manajer investasi, biaya manajemen, tidak sama dengan property ownership, pengaruh faktor eksternal, tidak likuid, dan return yang tidak pasti.
6. Bagaimana cara membeli hadas besar?
Kamu bisa membeli hadas besar melalui manajer investasi atau melalui pasar sekunder.
7. Apa bedanya hadas dengan reksadana?
Hadas adalah instrumen investasi yang berbasis pada hak atas aset tertentu, sedangkan reksadana adalah instrumen investasi yang dikelola oleh manajer investasi.
8. Apa persyaratan untuk berinvestasi dalam hadas besar?
Persyaratan untuk berinvestasi dalam hadas besar, tergantung pada manajer investasi yang kamu pilih.
9. Apa saja biaya yang harus dibayar saat berinvestasi dalam hadas besar?
Beberapa biaya yang harus dibayar saat berinvestasi dalam hadas besar, yaitu biaya manajemen, biaya transaksi, dan biaya lain-lain yang ditetapkan oleh manajer investasi.
10. Bagaimana cara menghitung return investasi dalam hadas besar?
Return investasi dalam hadas besar dihitung berdasarkan arus kas yang dihasilkan oleh instrumen investasi hadas besar.
11. Bagaimana cara menjual hadas besar?
Hadas besar bisa dijual di pasar sekunder, seperti bursa efek atau pasar over the counter (OTC).
12. Apa saja faktor yang mempengaruhi harga hadas besar?
Beberapa faktor yang mempengaruhi harga hadas besar, yaitu kinerja pasar, suku bunga, dan kondisi ekonomi.
13. Apa saja manfaat investasi dalam hadas besar?
Manfaat investasi dalam hadas besar, yaitu memperoleh passive income, diversifikasi portofolio, serta menyeimbangkan risiko dan keuntungan.
Kesimpulan
Nah, Sobat Gonel, itu dia kelebihan dan kekurangan dari hadas besar. Jika kamu memutuskan untuk berinvestasi dalam hadas besar, pastikan kamu memahami risiko dan potensi keuntungan yang akan kamu dapatkan. Jangan lupa untuk memilih manajer investasi yang terpercaya dan memiliki reputasi yang baik. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang ingin berinvestasi dalam hadas besar.
Kata Penutup
Artikel ini ditulis hanya sebagai informasi dan bukan merupakan nasihat investasi. Keputusan untuk berinvestasi dalam hadas besar harus didasarkan pada pertimbangan yang matang dan mengacu pada prospektus yang diterbitkan oleh manajer investasi. Penulis dan penerbit tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi yang diambil oleh pembaca atas dasar informasi yang terdapat dalam artikel ini. Terima kasih telah membaca artikel ini, Sobat Gonel.