Contoh Human Interest: Menyentuh Hati dengan Kisah Nyata

Halo Sobat Gonel, kita semua pasti pernah merasakan empati terhadap orang lain, bukan? Tak dapat dipungkiri bahwa kisah-kisah yang menyentuh hati sangat mempengaruhi kita untuk peduli dan membantu sesama. Dalam dunia jurnalistik, genre human interest seringkali menjadi pilihan untuk menampilkan kisah-kisah seperti itu. Lalu, apa itu human interest? Bagaimana cara menyusun artikel human interest yang baik? Yuk, kita simak bersama!

Pendahuluan: Apa Itu Human Interest?

1. Pengertian Human Interest

Human interest adalah suatu genre jurnalistik yang menampilkan kisah-kisah manusia dengan latar belakang yang beragam, mengundang perhatian pembaca atau penonton karena memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang universal. Kisah-kisah ini seringkali menyentuh hati, menginspirasi, atau bahkan membuat kita merinding. Human interest juga sering disebut sebagai feature, karena bukan berita ‘hard’ yang memberitakan fakta-fakta dan peristiwa aktual dengan detail yang objektif.

2. Perbedaan Human Interest dengan Berita Lain

Berita lain, seperti politik, bisnis, atau kriminal, memang penting dan harus diberitakan. Namun, mereka seringkali terlihat kering dan tidak menginspirasi, sehingga membosankan bagi beberapa orang. Human interest melengkapi berita lain dengan membuat kita terlibat dan merasakan empati yang lebih dalam terhadap para tokoh dalam kisah tersebut. Selain itu, human interest juga memberikan ruang bagi jurnalis untuk mengekspresikan kreativitas dan gaya penulisan mereka.

3. Manfaat Human Interest

Dalam perspektif jurnalistik, human interest dapat meningkatkan prestise media secara keseluruhan. Kisah-kisah yang menyentuh hati dapat memperluas pembacaan, meningkatkan loyalitas pembaca, dan membantu media dalam memenangkan penghargaan. Human interest juga dapat membantu mempromosikan organisasi atau individu tertentu, dengan cara menghibur publik, memperlihatkan sisi berbeda dari tokoh-tokoh tersebut, atau bahkan meningkatkan dukungan finansial atau politik.

4. Tantangan dalam Menulis Human Interest

Menulis human interest bukanlah pekerjaan yang mudah, karena tidak semua kisah manusia dapat disajikan dengan cara yang menarik dan bersahabat dengan pembaca. Jurnalis harus memilih kisah-kisah yang berwawasan luas, mengikuti etika jurnalistik, dan menghindari sensasionalisme yang merugikan para tokoh. Selain itu, jurnalis juga harus menemukan sudut pandang yang unik dan menarik.

5. Landasan Etika Jurnalistik dalam Human Interest

Meskipun human interest memiliki unsur empati dan kemanusiaan yang kuat, jurnalis tidak boleh melupakan landasan etika jurnalistik yang harus dipegang. Mereka harus memastikan bahwa kisah-kisah tersebut benar dan akurat, tidak menyinggung privasi atau hak tokoh yang terlibat, dan tidak mendorong pembaca untuk melakukan tindakan yang tidak etis atau tidak benar.

6. Contoh Human Interest Terkenal

Beberapa contoh human interest yang terkenal di Indonesia dan dunia antara lain kisah ratu pemandian di Yogyakarta, kisah perempuan Bali yang melestarikan tradisi kebaya, kisah perjuangan Nelson Mandela di Afrika Selatan, atau kisah inspiratif Anies Baswedan yang sukses meraih gelar Ph.D. dari Universitas Maryland.

7. Tujuan Penulisan Artikel Ini

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang contoh-contoh human interest secara rinci, termasuk bagaimana cara membentuk sudut pandang dan menulis narasi yang menarik, serta kelebihan dan kekurangan dari genre ini. Diharapkan, pembaca dapat memahami pentingnya human interest dalam jurnalistik, dan bahkan menginspirasi pembaca untuk menulis kisah-kisah manusia yang menarik

Kelebihan dan Kekurangan Human Interest

1. Kelebihan Human Interest: Menginspirasi dan Membangun Empati

Human interest memiliki kelebihan utama dalam menginspirasi dan membentuk empati pada pembaca. Kita dapat memahami lebih dalam tentang perjuangan, kesulitan, atau keberhasilan yang dialami oleh para tokoh dalam kisah tersebut. Human interest memberikan kita perspektif yang berbeda dari kehidupan kita sehari-hari, mengingatkan kita tentang nilai-nilai kemanusiaan yang sebenarnya dan bahkan memotivasi kita untuk melakukan tindakan positif.

2. Kekurangan Human Interest: Terlalu Subjektif dan Dipengaruhi oleh Konvensi Budaya

Human interest seringkali dikritik oleh beberapa kalangan karena terlalu subjektif dan dipenuhi oleh konvensi budaya tertentu. Kisah-kisah yang ditulis oleh jurnalis kadang-kadang lebih menyentuh hati pembaca karena gaya penulisan atau kesesuaian dengan budaya mereka, bukan karena nilai-nilai kemanusiaannya yang universal. Hal ini seringkali membuat human interest menjadi kontroversial dan tidak dapat diterima oleh beberapa orang.

3. Kelebihan Human Interest: Meningkatkan Loyalitas dan Dukungan Pembaca

Berdasarkan penelitian, kisah-kisah yang menyentuh hati dan menginspirasi seringkali memperluas pembacaan dan meningkatkan loyalitas pembaca kepada suatu media. Pembaca merasa lebih terlibat dalam kisah-kisah tersebut dan berusaha untuk mencari informasi lebih lanjut atau membantu para tokoh. Human interest juga dapat meningkatkan dukungan finansial atau politik bagi organisasi atau individu tertentu.

4. Kekurangan Human Interest: Menimbulkan Sensasi atau Ingin Menunjukkan Keterlibatan Jurnalis

Satu lagi kekurangan human interest yang sering dianggap adalah sebuah kontroversi yang ingin menunjukkan keterlibatan jurnalis atau hanya untuk mencari sensasi belaka. Saat membaca sebuah artikel human interest, pembaca seringkali merasa bahwa jurnalis terlalu menonjolkan dirinya sendiri atau mencari sensasi dari kisah tersebut. Hal ini dapat merusak citra jurnalis dan media sebagai institusi yang bertanggung jawab dan terpecaya.

5. Kelebihan Human Interest: Meningkatkan Kreativitas dan Gaya Penulisan

Dalam human interest, jurnalis memiliki kebebasan untuk mengekspresikan kreativitas dan gaya penulisan mereka. Mereka dapat menggunakan metafora, simbol, atau bahkan humor untuk mengekspresikan ide-ide mereka dengan lebih baik. Hal ini memberikan nilai tambah bagi pembaca, yang merasa bahwa artikel tersebut lebih menyenangkan dibaca dan dapat meningkatkan minat pada topik tersebut.

6. Kekurangan Human Interest: Kesulitan dalam Menemukan Sudut Pandang yang Unik

Menemukan sudut pandang yang unik dan menarik dalam human interest bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan kesabaran dan kreativitas dalam meneliti atau mewawancarai tokoh-tokoh yang terlibat. Tidak semua tokoh dapat menjadi subjek human interest, dan tidak semua kisah manusia dapat menarik perhatian pembaca. Jurnalis harus memilih dengan hati-hati dan menjaga agar kisah tersebut tetap menarik dan memotivasi pembaca.

7. Kelebihan Human Interest: Menghadirkan Kisah-Kisah yang Beragam dan Tak Terduga

Human interest menghadirkan kisah-kisah manusia yang beragam dan kadang-kadang tak terduga. Dalam suatu hari, kita dapat membaca kisah tentang seorang ahli bedah yang mengubah hidup anak-anak di pedalaman Papua, kemudian kisah tentang seorang seniman yang membuat karya seninya dari sampah, dan akhirnya kisah tentang seorang ibu rumah tangga yang sukses membuka usaha kuliner dari rumahnya. Human interest memberikan kita ruang untuk memahami keberagaman manusia dan menghargai perbedaan kita sebagai makhluk sosial.

Contoh Human Interest yang Menyentuh Hati

1. Mendengar Suara Adzan di Kota Ini

Sudahkah Anda mendengar adzan di kota New York? Hal ini mungkin terdengar mustahil, tetapi di sana terdapat seorang muadzin muslim bernama Arsalan Taj, yang membangkitkan suara adzan dari atap sebuah gedung di Manhattan setiap hari Jumat. Kisah Taj membawa pesan toleransi dan keberagaman agama yang sangat penting di tengah situasi politik dan sosial yang terus meruncing di Amerika Serikat.

2. Kucing Kecil yang Mengubah Hidup Seseorang

Seorang wanita bernama Lorelei Vasquez, pernah merasa kesepian dan putus asa karena masalah kesehatan. Namun, hidupnya berubah ketika ia menemukan seorang kucing kecil yang ditinggalkan di jalanan. Bersama-sama, mereka melewati segala rintangan, hingga akhirnya kucing kecil itu menjadi sahabat terbaik Lorelei yang mengubah hidupnya secara keseluruhan.

3. Suara Musik yang Membawa Kebahagiaan

Di tengah keguguran dan kesulitan hidupnya, seorang perempuan bernama Itzel desired menemukan kebahagiaan di tengah jalanan. Ia bermain musik dengan alat musik yang dimilikinya di tepi jalan dan menyanyikan lagu-lagu bahasa Spanyol yang indah, membangkitkan semangat dan kebersamaan bagi mereka yang lewat di sana. Kisah Itzel mengajarkan kita untuk tidak menyerah dan senantiasa mencari kebahagiaan walau di mana pun kita berada.

4. Pengalaman Mengajar di Pedalaman Papua

Sebagai seorang ahli bedah plastik, Dr. Nic Porter sebelumnya tidak berbicara bahasa daerah dan tidak pernah menginjakkan kaki di daerah pedalaman Papua. Namun, beliau memutuskan untuk menjadi sukarelawan mengajar di sana, membantu anak-anak di sana untuk belajar bahasa Inggris dan keterampilan lainnya. Kisah Dr. Porter membawa pesan tentang pengabdian dan rasa kepedulian terhadap sesama, terlebih lagi mereka yang membutuhkan bantuan kita.

5. Membuat Karya Seni dari Sampah ♻️

Seorang seniman Brazil bernama Amarildo Silva mengubah sampah menjadi karya seni yang luar biasa. Dengan kreativitas dan ketekunan, ia berhasil membuat bermacam-macam barang, seperti tas, patung, atau hiasan dinding dari barang-barang bekas yang ia kumpulkan dari lingkungannya. Kisah Amarildo mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga lingkungan dan menciptakan keindahan dari hal-hal yang dianggap tidak berguna.

6. Menolong Hewan-Hewan Peliharaan yang Terlantar

Mereka yang suka hewan pasti merasakan empati dengan kisah ini. Seorang pegawai pemerintah malaysia bernama Nor Amirah Husna Zakaria, mengunjungi tempat-tempat terpencil dan pedesaan untuk membantu hewan-hewan peliharaan yang terlantar dan sakit. Beliau menggunakan keterampilan medisnya untuk merawat hewan-hewan tersebut, dan bahkan memberikan edukasi kepada para peternak dan pemilik hewan tentang cara merawat hewan dengan baik. Kisah Nor Amirah mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga kehidupan makhluk lain dan bagaimana tindakan kecil dapat memberikan dampak besar dalam kehidupan mereka.

7. Memulai Bisnis Kuliner dari Rumah

Seorang ibu rumah tangga bernama Dian Wulandari di Surabaya, sukses membuka bisnis kuliner dari rumahnya, dengan memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produknya. Dian memulai bisnisnya dari nol, dengan tangan kosong dan modal yang minim. Namun, dengan semangat yang tinggi dan kerja keras, Dian berhasil memenangkan hati pelanggannya dan memperluas bisnisnya. Kisah Dian mengajarkan kita tentang tekad, kerja keras, dan kreativitas dalam memulai dan mempertahankan suatu

Tukang Share Informasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *