Contoh Kasus DFD Sederhana: Memahami Proses Alur Data

Mari Simak, Sobat Gonel!

Halo Sobat Gonel! Kali ini kita akan membahas contoh kasus DFD sederhana yang sangat penting untuk dipahami. Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu metode yang digunakan untuk menunjukkan alur data dalam suatu sistem. DFD sangat penting karena dapat membantu kita memahami proses alur data dengan lebih baik. Melalui contoh kasus DFD sederhana, kita akan dapat memahami cara kerja DFD dan manfaatnya.

Pendahuluan

DFD merupakan metode yang digunakan untuk menggambarkan alur data dari sistem. DFD dapat membantu kita memahami sistem secara visual dan analitis dengan mudah. Selain itu, DFD juga dapat memperlihatkan bagaimana data masuk dan data keluar dari sistem, serta proses apa yang terjadi pada data tersebut. Dalam contoh kasus DFD sederhana ini, kita akan membahas contoh kasus sebuah toko online yang menggunakan sistem DFD.

Sebelum kita membahas contoh kasus tersebut, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu struktur DFD dan jenis-jenis elemen yang terdapat di dalamnya. Pada DFD, terdapat empat elemen utama yang terdiri dari:

Elemen
Deskripsi
External Entity
Entitas yang berada di luar sistem, namun masih terhubung dengan sistem.
Data Flow
Alur data yang masuk dan keluar dari sistem.
Process
Proses yang terjadi pada data yang masuk.
Data Store
Tempat penyimpanan data dalam sistem.

Dengan memahami struktur DFD dan jenis-jenis elemennya, kita dapat lebih mudah dalam memahami contoh kasus DFD sederhana yang akan dibahas.

Contoh Kasus DFD Sederhana

Misalkan kita memiliki sebuah toko online yang menjual produk fashion. Toko online tersebut memiliki sistem DFD yang terdiri dari tiga level. Level pertama merupakan level paling tinggi, sedangkan level ketiga merupakan level terendah. Berikut adalah DFD level 0 dari sistem toko online tersebut:

Dfd Level 0Source: bing.com

Level 0

Pada level 0, terdapat dua external entity yaitu customer dan admin. Customer adalah entitas yang berhubungan dengan sistem dalam rangka melakukan pembelian produk. Sedangkan admin adalah entitas yang menjadi pengelola sistem dan bertanggung jawab atas pengolahan data dalam sistem.

Level 0 juga menunjukkan adanya alur data yang masuk dan keluar dari sistem. Pada alur data masuk, customer akan memasukkan informasi produk yang akan dibeli ke dalam sistem. Setelah itu, sistem akan memproses informasi tersebut dan melakukan validasi terhadap data tersebut. Setelah proses validasi, sistem akan menampilkan informasi harga dan jumlah produk yang dibeli. Kemudian, customer akan melakukan pembayaran produk yang telah dipilih.

Pada alur data keluar, sistem akan memberikan notifikasi kepada admin mengenai pembelian produk tersebut. Admin akan memproses notifikasi tersebut dan memasukkan informasi pembelian ke dalam sistem. Setelah itu, sistem akan menyimpan informasi tersebut pada data store dalam sistem.

Level 1

Setelah memahami DFD level 0, kita dapat memperjelas proses alur data dengan DFD level 1. Pada DFD level 1, terdapat beberapa proses yang terjadi di dalam sistem. Berikut adalah DFD level 1 dari sistem toko online:

Dfd Level 1Source: bing.com

Pada DFD level 1, terdapat tiga proses utama yaitu:

  • Proses P1: Validasi Produk
  • Proses P2: Pembayaran
  • Proses P3: Validasi Pembayaran

Proses P1 merupakan proses yang terjadi saat customer memasukkan informasi produk yang akan dibeli ke dalam sistem. Setelah itu, sistem akan melakukan validasi terhadap data tersebut dan menampilkan informasi harga dan jumlah produk yang dibeli. Jika data yang dimasukkan oleh customer sudah valid, maka sistem akan mengirim data ke proses P2.

Proses P2 merupakan proses yang terjadi saat customer melakukan pembayaran produk yang telah dipilih. Setelah pembayaran, sistem akan mengirim data ke proses P3.

Proses P3 merupakan proses yang terjadi saat sistem melakukan validasi pembayaran. Jika pembayaran yang dilakukan sudah valid, maka sistem akan memberikan notifikasi kepada admin mengenai pembelian produk tersebut.

Level 2

Selain DFD level 1, konteks DFD level 2 juga sangat penting untuk dipahami dalam contoh kasus DFD sederhana ini. Konteks DFD level 2 akan memperlihatkan bagaimana proses terjadi dalam sistem secara lebih detail. Berikut adalah DFD level 2 dari sistem toko online:

Dfd Level 2Source: bing.com

Pada DFD level 2, terdapat beberapa proses yang terjadi di dalam sistem. Proses-proses tersebut antara lain:

  • Proses P1.1: Validasi Stok
  • Proses P1.2: Validasi Harga
  • Proses P2.1: Validasi Nominal Pembayaran
  • Proses P2.2: Validasi Metode Pembayaran
  • Proses P3.1: Validasi Pembayaran
  • Proses P3.2: Notifikasi Pembayaran

Proses P1.1 akan melakukan validasi terhadap stok produk yang ingin dibeli. Jika stok produk masih tersedia, maka proses akan diproses ke proses P1.2. Proses P1.2 akan melakukan validasi terhadap harga produk yang ingin dibeli. Jika harga produk sudah sesuai, maka proses akan diproses ke proses P2.1.

Proses P2.1 akan melakukan validasi terhadap nominal pembayaran yang dilakukan oleh customer. Jika pembayaran sudah sesuai, maka proses akan diproses ke proses P2.2. Proses P2.2 akan melakukan validasi terhadap metode pembayaran yang dipilih oleh customer. Jika metode pembayaran sudah sesuai, maka proses akan diproses ke proses P3.1.

Proses P3.1 akan melakukan validasi terhadap pembayaran yang telah dilakukan oleh customer. Jika pembayaran sudah valid, maka proses akan diproses ke proses P3.2. Proses P3.2 akan memberikan notifikasi kepada admin mengenai pembayaran yang telah dilakukan.

Kelebihan dan Kekurangan Contoh Kasus DFD Sederhana

Kelebihan dari Contoh Kasus DFD Sederhana

Adapun beberapa kelebihan dari contoh kasus DFD sederhana yaitu:

  • Mempermudah untuk memahami sistem
  • Menunjukkan alur data dengan jelas
  • Memperjelas proses yang terjadi dalam sistem
  • Meningkatkan efisiensi dalam pengolahan data

Kekurangan dari Contoh Kasus DFD Sederhana

Namun, ada beberapa kekurangan dari contoh kasus DFD sederhana yaitu:

  • Tidak dapat menunjukkan keseluruhan sistem secara detail
  • Tidak dapat menunjukkan hubungan antar proses dengan jelas
  • Tidak dapat menunjukkan interaksi antar sistem dengan jelas

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Apa itu DFD?

DFD merupakan singkatan dari Data Flow Diagram.

2. Apa manfaat dari DFD?

DFD dapat membantu kita memahami sistem secara visual dan analitis dengan mudah.

3. Apa saja jenis-jenis elemen yang terdapat pada DFD?

Terdapat empat jenis elemen pada DFD yaitu External Entity, Data Flow, Process, dan Data Store.

4. Apa itu DFD level 0?

DFD level 0 merupakan level tertinggi dari DFD yang menunjukkan gambaran keseluruhan sistem.

5. Apa itu DFD level 1?

DFD level 1 merupakan level kedua dari DFD yang memperlihatkan detail proses yang terjadi dalam sistem.

6. Apa itu DFD level 2?

DFD level 2 merupakan level paling rendah dari DFD yang memperlihatkan detail proses yang terjadi dalam sub-sistem yang ada dalam sistem.

7. Apa manfaat dari DFD level 2?

DFD level 2 dapat memperjelas proses yang terjadi dalam sistem secara lebih detail.

8. Apa kelebihan dari DFD?

DFD dapat membantu kita dalam memahami sistem dengan mudah dan meningkatkan efisiensi dalam pengolahan data.

9. Apa kekurangan dari DFD?

Tidak dapat menunjukkan keseluruhan sistem secara detail dan interaksi antar sistem dengan jelas.

10. Apa bedanya DFD dengan Flowchart?

DFD lebih fokus pada data yang bergerak dalam sistem, sedangkan Flowchart lebih fokus pada urutan proses yang terjadi dalam sistem.

11. Dapatkah DFD digunakan pada semua jenis sistem?

Iya, DFD dapat digunakan pada semua jenis sistem karena dapat mempermudah dalam memahami alur data dalam sistem tersebut.

12. Apabila terdapat kesalahan dalam DFD, apakah akan berdampak pada sistem secara keseluruhan?

Iya, kesalahan dalam DFD dapat berdampak pada sistem secara keseluruhan karena DFD memperlihatkan alur data dalam sistem.

13. Bagaimana cara membuat DFD?

Cara membuat DFD adalah dengan mengidentifikasi elemen-elemen yang ada dalam sistem, menunjukkan alur data, menunjukkan proses yang terjadi pada data tersebut, dan menunjukkan tempat penyimpanan data dalam sistem.

Kesimpulan

Dari contoh kasus DFD sederhana yang telah dibahas, kita dapat memahami cara kerja DFD dan manfaatnya dengan lebih baik. DFD dapat membantu kita memahami sistem secara visual dan analitis dengan mudah serta meningkatkan efisiensi dalam pengolahan data. Namun, DFD juga memiliki kekurangan yaitu tidak dapat menunjukkan keseluruhan sistem secara detail dan interaksi antar sistem dengan jelas. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam membuat DFD agar tidak terjadi kesalahan yang dapat berdampak pada sistem secara keseluruhan.

Ayo Gunakan DFD untuk Memudahkan Pemahaman Sistem!

Dengan memahami DFD, kita dapat memudahkan pemahaman terhadap sistem yang ada. Penggunaan DFD dapat memperlihatkan alur data dengan jelas dan memperjelas proses yang terjadi dalam sistem. Oleh karena itu, ayo gunakan DFD untuk mempermudah dalam memahami sistem yang ada!

Terima kasih telah membaca artikel ini, Sobat Gonel.

Disclaimer:

Artikel ini dibuat secara independen dan tidak memiliki afiliasi dengan perusahaan atau pihak lain yang terkait dengan contoh kasus DFD sederhana yang telah dibahas.

Tukang Share Informasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *