Sobat Gonel, Kenali Contoh Kebijakan Moneter Ekspansif untuk Menjawab Masalah Ekonomi

Pendahuluan

Salam Sobat Gonel, kita semua tentunya sadar bahwa masalah ekonomi sangat penting untuk kita perhatikan. Berbagai masalah bisa timbul dalam dunia ekonomi seperti inflasi dan deflasi, kenaikan harga-harga barang, penurunan permintaan pasar, serta melemahnya nilai tukar mata uang. Oleh karena itu, pemerintah selalu berusaha mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan kebijakan moneter ekspansif.

Kebijakan moneter ekspansif adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan aktivitas ekonomi, mengatasi deflasi atau stagnasi ekonomi, serta merangsang pertumbuhan ekonomi. Bank sentral seperti Bank Indonesia memiliki peran penting dalam menerapkan kebijakan ini.

Namun, seperti halnya dengan kebijakan ekonomi lainnya, kebijakan moneter ekspansif juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang contoh kebijakan moneter ekspansif beserta dengan kelebihan dan kekurangannya.

Simak baik-baik, ya, Sobat Gonel.

1. Apa itu Kebijakan Moneter Ekspansif?

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita ketahui terlebih dahulu apa itu kebijakan moneter ekspansif. Kebijakan ini adalah kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan cara menurunkan suku bunga pinjaman dan meningkatkan likuiditas bank. Dengan begitu, konsumen dan investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi dan melakukan pengeluaran, sehingga aktivitas ekonomi akan meningkat.

Emoji

2. Kelebihan Kebijakan Moneter Ekspansif

Ada beberapa kelebihan yang diperoleh dari penerapan kebijakan moneter ekspansif, antara lain:

a. Meningkatkan Permintaan dan Penawaran Barang

Dengan meningkatkan jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka permintaan dan penawaran barang akan meningkat pula. Konsumen dan investor dengan jumlah uang lebih banyak akan lebih tertarik untuk berbelanja atau berinvestasi. Hal ini akan mengakibatkan peningkatan produksi dan permintaan barang dan jasa, sehingga perekonomian akan tumbuh.

Emoji ️

b. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Dengan meningkatkan aktivitas ekonomi, pertumbuhan ekonomi akan meningkat pula. Peningkatan pada produksi dan permintaan barang dan jasa akan memicu peningkatan pada pendapatan masyarakat dan perusahaan. Hal ini secara langsung akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

Emoji

c. Menekan Stagnasi Ekonomi

Salah satu penyebab terjadinya stagnasi ekonomi adalah rendahnya jumlah uang yang beredar di masyarakat. Dengan menerapkan kebijakan moneter ekspansif, bank sentral akan meningkatkan jumlah uang yang beredar dan kepercayaan investor serta konsumen pada perekonomian. Hal ini akan mengatasi stagnasi ekonomi yang terjadi.

Emoji

d. Menurunkan Tingkat Pengangguran

Dengan meningkatkan aktivitas ekonomi, maka jumlah lapangan kerja akan meningkat pula. Kebijakan moneter ekspansif akan mendorong konsumen dan investor untuk melakukan pengeluaran dan investasi yang akan membuka lapangan kerja baru. Hal ini akan mengurangi tingkat pengangguran yang terjadi.

Emoji

e. Menurunkan Tingkat Hutang

Dengan menurunkan suku bunga pinjaman, maka bank dan kreditur akan lebih mudah memberikan pinjaman kepada masyarakat dan perusahaan. Hal ini akan membantu mengurangi tingkat hutang di masyarakat.

Emoji

f. Mempertahankan Nilai Mata Uang

Salah satu cara untuk mempertahankan nilai mata uang adalah dengan meningkatkan jumlah uang yang beredar. Dengan begitu, maka permintaan mata uang akan tetap tinggi sehingga nilai mata uang akan stabil.

Emoji

g. Meningkatkan Likuiditas Bank

Dengan meningkatkan likuiditas bank, maka bank akan lebih mudah memberikan kredit kepada masyarakat dan perusahaan. Hal ini akan membuka peluang investasi baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Emoji

3. Kekurangan Kebijakan Moneter Ekspansif

Selain kelebihan, kebijakan moneter ekspansif juga memiliki kekurangan. Berikut adalah beberapa kekurangan yang perlu kita perhatikan:

a. Memicu Inflasi

Dengan meningkatkan jumlah uang yang beredar, maka inflasi bisa terjadi. Jika jumlah uang yang beredar terlalu banyak, maka permintaan pada barang dan jasa akan meningkat dan apabila produksinya tidak mampu mengimbangi permintaan tersebut, maka inflasi akan terjadi.

Emoji

b. Menurunkan Daya Beli Masyarakat

Jika inflasi terjadi, maka daya beli masyarakat akan semakin menurun. Hal ini terjadi karena kenaikan harga barang dan jasa tidak seiring dengan kenaikan gaji atau pendapatan masyarakat.

Emoji

c. Meningkatkan Hutang Pemerintah

Salah satu cara untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar adalah dengan menerbitkan obligasi. Namun, menerbitkan obligasi akan meningkatkan hutang pemerintah dan membebani anggaran negara.

Emoji

d. Memburuknya Nilai Tukar Mata Uang

Jika jumlah uang yang beredar terlalu banyak, maka nilai tukar mata uang bisa menurun. Hal ini dapat memicu inflasi, ketidakstabilan ekonomi, dan memperlemah nilai tukar mata uang.

Emoji

e. Memicu Spekulasi Pasar

Meningkatnya jumlah uang yang beredar bisa memicu spekulasi pasar dan investasi yang berlebihan. Hal ini dapat mengakibatkan pergerakan pasar yang tidak stabil dan merugikan masyarakat.

Emoji

f. Memicu Bubble Ekonomi

Penambahan uang yang beredar yang tidak diimbangi dengan produksi atau permintaan pasar yang sehat bisa memicu terjadinya bubble ekonomi. Bubble ekonomi terjadi jika harga aset seperti properti atau saham terus meningkat secara tidak wajar dan akhirnya mengalami kejatuhan yang tidak terkendali.

Emoji

g. Meningkatkan Risiko Kredit Macet

Jika suku bunga pinjaman terus turun, maka akan meningkatkan risiko kredit macet di masyarakat. Karena suku bunga pinjaman semakin murah, maka orang yang tidak mampu membayar pinjaman bisa semakin banyak.

Emoji

4. Contoh Kebijakan Moneter Ekspansif

Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan kebijakan moneter ekspansif, kita akan membahas beberapa contoh kebijakan moneter ekspansif yang pernah diterapkan oleh bank sentral.

a. Quantitative Easing (QE)

QE adalah kebijakan moneternya bank sentral yang bertujuan untuk meningkatkan likuiditas finansial. Caranya adalah dengan menerbitkan uang baru atau menambah jumlah uang yang beredar di pasaran. Kebijakan ini pertama kali diterapkan oleh Bank of Japan pada 2001 untuk mengatasi krisis mata uang yen.

Emoji

b. Discount Rate

Discount rate adalah suku bunga yang diberikan oleh bank sentral kepada bank-bank komersial sebagai batas bawah suku bunga yang berlaku di pasar uang. Dengan menurunkan suku bunga discount rate, bank sentral dapat meningkatkan likuiditas bank dan meningkatkan jumlah uang yang beredar di pasar.

Emoji

c. Open Market Operations (OMO)

OMO adalah kebijakan bank sentral dengan cara membeli atau menjual surat-surat berharga di pasar terbuka. Tujuannya adalah untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar di pasar, dan membantu bank sentral mencapai target inflasi.

Emoji

d. Reserve Requirement

Reserve requirement adalah persyaratan minimum yang harus dipenuhi oleh bank komersial dalam hal penyediaan dana cadangan. Dengan meningkatkan persyaratan cadangan, jumlah uang yang beredar di pasar bisa ditekan dan inflasi bisa dikendalikan.

Emoji

5. Tabel Contoh Kebijakan Moneter Ekspansif

Berikut adalah tabel yang menunjukkan contoh kebijakan moneter ekspansif, manfaat dan kekurangannya:

Contoh
Manfaat
Kekurangan
QE
Meningkatkan likuiditas finansial
Memicu inflasi atau bubble ekonomi
Discount Rate
Meningkatkan likuiditas bank
Menurunkan nilai tukar mata uang
OMO
Mengendalikan inflasi
Meningkatkan risiko kredit macet
Reserve Requirement
Mengendalikan inflasi
Mengurangi likuiditas bank

Emoji

6. Frequently Asked Questions

a. Mengapa bank sentral harus menerapkan kebijakan moneter ekspansif?

Bank sentral menerapkan kebijakan moneter ekspansif untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar di masyarakat, meningkatkan aktivitas ekonomi, mengatasi deflasi dan stagnasi ekonomi, serta merangsang pertumbuhan ekonomi.

b. Apa dampak dari kebijakan moneter ekspansif terhadap pengangguran?

Kebijakan moneter ekspansif dapat membuka lapangan kerja baru dan menurunkan tingkat pengangguran.

c. Apa saja contoh kebijakan moneter ekspansif?

Contoh kebijakan moneter ekspansif antara lain: Quantitative Easing (QE), Discount Rate, Open Market Operations (OMO), dan Reserve Requirement.

d. Apa saja kekurangan dari kebijakan moneter ekspansif?

Kekurangan dari kebijakan moneter ekspansif antara lain: memicu inflasi, menurunkan daya beli masyarakat, meningkatkan hutang pemerintah, memburuknya nilai tukar mata uang, memicu spekulasi pasar, memicu bubble ekonomi, dan meningkatkan risiko kredit macet.

e. Bagaimana cara bank sentral meningkatkan jumlah uang yang beredar di masyarakat?

Bank sentral dapat meningkatkan jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan menurunkan suku bunga pinjaman dan meningkatkan likuiditas bank.

f. Apa yang terjadi jika kebijakan moneter ekspansif diterapkan secara berlebihan?

Jika kebijakan moneter ekspansif diterapkan secara berlebihan, maka bisa memicu inflasi, bubble ekonomi, dan memperburuk ekonomi secara keseluruhan.

g. Contoh negara yang menerapkan kebijakan moneter ekspansif?

Negara-negara yang menerapkan kebijakan moneter ekspansif antara lain Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa.

7. Kesimpulan

Setelah membaca ulasan tentang contoh kebijakan moneter ekspansif beserta kelebihan dan kekurangannya, kita dapat menyimpulkan bahwa kebijakan ini memang memberikan manfaat bagi perekonomian, namun juga dapat menimbulkan beberapa risiko jika tidak diatur dengan baik. Oleh karena itu, pemerintah dan bank sentral harus mempertimbangkan dengan matang sebelum menerapkannya.

Emoji

8. Tindakan yang Bisa Dilakukan

Sob

Tukang Share Informasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *