Contoh Perhitungan PPh 23: Panduan Lengkap dan Praktis

Pengantar

Salam, Sobat Gonel! Apakah kamu sudah mengetahui tentang PPh 23? Bagi kamu yang belum tahu, PPh 23 adalah pajak penghasilan yang dikenakan atas penghasilan di luar usaha dan pekerjaan. Wajib pajak yang diharuskan membayar PPh 23 adalah penerima penghasilan yang bukan berasal dari penghasilan usaha dan pekerjaan, seperti bunga bank atau royalti. Dalam artikel ini, kita akan membahas contoh perhitungan PPh 23 secara lengkap dan praktis. Yuk simak!

Kelebihan dan Kekurangan Contoh Perhitungan PPh 23

Kelebihan

1. Memastikan Wajib Pajak membayar pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan

2. Menghindari risiko sanksi atau denda akibat ketidakpatuhan membayar PPh 23

3. Memudahkan Wajib Pajak dalam melakukan perhitungan pajak

4. Hemat waktu dan tenaga Wajib Pajak dalam mengurus administrasi pajak

5. Memberikan kepastian kepada Wajib Pajak mengenai besarnya kewajiban pajak yang harus dibayarkan

6. Meningkatkan kepercayaan pihak lain terhadap Wajib Pajak

7. Mempertahankan keberlangsungan usaha atau bisnis Wajib Pajak

Kekurangan

1. Kemungkinan terjadinya kesalahan dalam perhitungan

2. Perlu tambahan biaya untuk membayar jasa konsultan perpajakan

3. Wajib Pajak harus memahami secara mendalam mengenai aturan dan ketentuan perpajakan

4. Perlu meluangkan waktu dan tenaga untuk memahami dan melaksanakan tata cara perhitungan PPh 23

5. Menghadapi risiko sanksi atau denda jika terjadi kesalahan dalam perhitungan

6. Kesulitan dalam interpretasi undang-undang dan regulasi pajak yang kompleks

7. Sifatnya yang berkala, sehingga perlu dilakukan perhitungan dan pembayaran secara berkala pula

Contoh Perhitungan PPh 23 pada Bunga Bank

Bunga bank yang diperoleh oleh nasabah akan dikenakan PPh 23 sebesar 20% dari jumlah bunga yang diterima, kecuali jika nasabah merupakan Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak memiliki NPWP. Berikut adalah contoh perhitungan PPh 23 pada bunga bank.

Item
Keterangan
Jumlah bunga yang diterima
Rp 10.000.000
PPh 23 (20% x jumlah bunga)
Rp 2.000.000
Jumlah yang harus dibayarkan ke bank
Rp 8.000.000

Contoh Perhitungan PPh 23 pada Royalti

Royalti adalah pembayaran atas hak atas kekayaan intelektual, seperti hak cipta, paten, dan merek. Pembayaran royalti akan dikenakan PPh 23 sebesar 15% dari jumlah royalti yang diterima. Berikut adalah contoh perhitungan PPh 23 pada royalti.

Item
Keterangan
Jumlah royalti yang diterima
Rp 5.000.000
PPh 23 (15% x jumlah royalti)
Rp 750.000
Jumlah yang harus dibayarkan ke pemegang hak
Rp 4.250.000

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa itu PPh 23?

PPh 23 adalah pajak penghasilan yang dikenakan atas penghasilan di luar usaha dan pekerjaan.

2. Siapa yang wajib membayar PPh 23?

PPh 23 harus dibayarkan oleh wajib pajak yang menerima penghasilan yang bukan berasal dari penghasilan usaha dan pekerjaan, seperti bunga bank atau royalti.

3. Bagaimana cara melakukan perhitungan PPh 23?

Perhitungan PPh 23 dilakukan dengan mengalikan tarif pajak yang berlaku dengan jumlah penghasilan yang diterima.

4. Berapa tarif PPh 23?

Tarif PPh 23 untuk bunga bank adalah 20%, sedangkan untuk royalti adalah 15%.

5. Apa akibatnya jika tidak membayar PPh 23?

Jika tidak membayar PPh 23, wajib pajak akan dikenakan sanksi atau denda yang besarnya tergantung pada besarnya jumlah pajak yang tidak dibayarkan.

6. Apa saja kelebihan melakukan perhitungan PPh 23?

Kelebihan melakukan perhitungan PPh 23 adalah memastikan Wajib Pajak membayar pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan, menghindari risiko sanksi atau denda akibat ketidakpatuhan membayar PPh 23, memudahkan Wajib Pajak dalam melakukan perhitungan pajak, hemat waktu dan tenaga Wajib Pajak dalam mengurus administrasi pajak, memberikan kepastian kepada Wajib Pajak mengenai besarnya kewajiban pajak yang harus dibayarkan, meningkatkan kepercayaan pihak lain terhadap Wajib Pajak, dan mempertahankan keberlangsungan usaha atau bisnis Wajib Pajak.

7. Apa saja kekurangan melakukan perhitungan PPh 23?

Kekurangan melakukan perhitungan PPh 23 adalah kemungkinan terjadinya kesalahan dalam perhitungan, perlu tambahan biaya untuk membayar jasa konsultan perpajakan, Wajib Pajak harus memahami secara mendalam mengenai aturan dan ketentuan perpajakan, perlu meluangkan waktu dan tenaga untuk memahami dan melaksanakan tata cara perhitungan PPh 23, menghadapi risiko sanksi atau denda jika terjadi kesalahan dalam perhitungan, kesulitan dalam interpretasi undang-undang dan regulasi pajak yang kompleks, dan sifatnya yang berkala, sehingga perlu dilakukan perhitungan dan pembayaran secara berkala pula.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa perhitungan PPh 23 merupakan hal yang penting bagi Wajib Pajak. Dalam melakukan perhitungan PPh 23, Wajib Pajak harus memahami dengan baik mengenai ketentuan dan aturan perpajakan yang berlaku. Meskipun terdapat kekurangan dalam melakukan perhitungan PPh 23, namun kelebihannya masih lebih banyak dan sangat membantu Wajib Pajak dalam mengurus administrasi perpajakan. Oleh karena itu, sebaiknya Wajib Pajak melakukan perhitungan PPh 23 secara benar dan tepat waktu.

Kata Penutup

Demikianlah artikel tentang contoh perhitungan PPh 23 yang dapat kami sampaikan. Artikel ini diharapkan dapat membantu Sobat Gonel dalam memahami lebih lanjut mengenai perhitungan PPh 23. Namun, kami tidak bertanggung jawab atas kesalahan penyebutan atau penggunaan informasi yang ada dalam artikel ini. Terima kasih telah membaca!

Tukang Share Informasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *