Contoh Purposive Sampling: Metode Sampling yang Spesifik dan Efektif

Salam untuk Sobat Gonel, Mari Pelajari Contoh Purposive Sampling!

Sebagai seorang peneliti, mungkin Sobat Gonel pernah mendengar tentang metode sampling yang mampu memberikan hasil yang spesifik dan efektif, yaitu purposive sampling. Metode ini memungkinkan peneliti untuk memilih sampel yang sesuai dengan karakteristik tertentu yang ingin dipelajari secara mendalam. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang contoh purposive sampling dan kelebihan serta kekurangannya, sehingga Sobat Gonel dapat mempertimbangkan metode sampling ini dalam penelitian yang akan datang.

Pendahuluan

Pada umumnya, setiap penelitian memerlukan sampel untuk merepresentasikan populasi yang lebih besar. Terdapat beberapa metode sampling yang dapat digunakan dalam penelitian, salah satunya adalah purposive sampling. Metode ini sering digunakan dalam penelitian yang bersifat kualitatif, di mana peneliti ingin memilih sampel yang memiliki karakteristik tertentu atau memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas tentang topik penelitian. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang contoh purposive sampling.

1. Contoh Purposive Sampling dalam Penelitian Kualitatif

Contoh paling umum dari penggunaan purposive sampling adalah dalam penelitian kualitatif. Peneliti biasanya menggunakan metode ini untuk memilih orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman khusus tentang fenomena yang diteliti. Sebagai contoh, dalam penelitian tentang pengalaman orang tua dengan anak-anak yang mengalami gangguan autisme, peneliti dapat memilih orang tua yang memiliki pengalaman dalam merawat dan mendidik anak-anak dengan autisme sebagai sampel.

2. Contoh Purposive Sampling dalam Penelitian Eksperimental

Selain dalam penelitian kualitatif, purposive sampling juga dapat digunakan dalam penelitian eksperimental. Dalam penelitian ini, peneliti biasanya memilih sampel yang sesuai dengan karakteristik tertentu yang ingin diteliti. Sebagai contoh, peneliti yang ingin meneliti efek obat pada pasien lansia dapat memilih sampel yang terdiri dari pasien lansia yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes.

3. Contoh Purposive Sampling dalam Penelitian Survei

Selain dalam penelitian kualitatif dan eksperimental, purposive sampling juga dapat digunakan dalam penelitian survei. Sebagai contoh, dalam penelitian tentang kepuasan pelanggan terhadap produk tertentu, peneliti dapat memilih sampel yang terdiri dari pelanggan yang sudah menggunakan produk tersebut selama minimal dua bulan dan memiliki pengalaman dalam menggunakan produk tersebut.

4. Contoh Purposive Sampling dalam Penelitian Kesehatan

Dalam penelitian kesehatan, purposive sampling sering digunakan untuk memilih sampel yang sesuai dengan kondisi kesehatan tertentu. Sebagai contoh, peneliti yang ingin meneliti efek meditasi pada pasien dengan depresi dapat memilih sampel yang terdiri dari pasien dengan tingkat depresi yang berbeda-beda dan sudah mencoba berbagai macam terapi.

5. Contoh Purposive Sampling dalam Penelitian Sosial

Dalam penelitian sosial, purposive sampling sering digunakan untuk memilih sampel yang memiliki karakteristik tertentu atau memiliki pengalaman yang luas tentang topik penelitian. Sebagai contoh, dalam penelitian tentang pengalaman pekerja migran di daerah tertentu, peneliti dapat memilih sampel yang terdiri dari pekerja migran yang berasal dari daerah tersebut dan memiliki pengalaman bekerja di sektor yang berbeda-beda.

6. Contoh Purposive Sampling dalam Penelitian Pendidikan

Dalam penelitian pendidikan, purposive sampling sering digunakan untuk memilih sampel yang memiliki karakteristik tertentu atau memiliki pengalaman dalam bidang pendidikan. Sebagai contoh, dalam penelitian tentang strategi pembelajaran yang efektif, peneliti dapat memilih sampel yang terdiri dari guru yang sudah memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun dan sudah mengikuti pelatihan strategi pembelajaran efektif.

7. Contoh Purposive Sampling dalam Penelitian Teknik Sipil

Dalam penelitian teknik sipil, purposive sampling sering digunakan untuk memilih sampel yang sesuai dengan karakteristik tertentu yang ingin diteliti. Sebagai contoh, dalam penelitian tentang kualitas beton yang digunakan pada jembatan tertentu, peneliti dapat memilih sampel yang terdiri dari beton yang digunakan pada jembatan tersebut dan sudah diuji kekuatannya.

Kelebihan dan Kekurangan Contoh Purposive Sampling

Kelebihan Contoh Purposive Sampling

1. Menghasilkan data yang spesifik dan mendalam tentang karakteristik tertentu dari sampel yang dipilih.

2. Mempercepat waktu dan biaya dalam melakukan penelitian, karena sampel yang dipilih sudah sesuai dengan karakteristik tertentu yang ingin diteliti.

3. Mengurangi bias dalam hasil penelitian, karena sampel yang dipilih sudah dipilih berdasarkan karakteristik tertentu yang relevan dengan topik penelitian.

4. Memungkinkan peneliti untuk memilih sampel yang sulit ditemukan dalam populasi yang lebih besar.

5. Memudahkan peneliti untuk membuat generalisasi tentang karakteristik sampel yang dipilih, karena sampel yang dipilih sudah sesuai dengan karakteristik tertentu yang ingin diteliti.

6. Meningkatkan validitas hasil penelitian, karena sampel yang dipilih sudah sesuai dengan karakteristik tertentu yang relevan dengan topik penelitian.

Kekurangan Contoh Purposive Sampling

1. Kemungkinan terjadi bias dalam pemilihan sampel, karena sampel yang dipilih sudah dipilih berdasarkan karakteristik tertentu yang relevan dengan topik penelitian.

2. Sulit untuk membuat generalisasi tentang populasi yang lebih besar, karena sampel yang dipilih sudah sesuai dengan karakteristik tertentu yang ingin diteliti.

3. Memerlukan waktu dan sumber daya yang cukup untuk melakukan pemilihan sampel yang sesuai dengan karakteristik tertentu yang ingin diteliti.

4. Tidak semua karakteristik dari populasi dapat diwakili oleh sampel yang dipilih, karena sampel hanya dipilih berdasarkan karakteristik tertentu yang ingin diteliti.

5. Memerlukan pengetahuan yang luas tentang populasi yang ingin diteliti, sehingga peneliti dapat memilih sampel yang sesuai dengan karakteristik tertentu yang ingin diteliti.

6. Hasil penelitian hanya berlaku untuk sampel yang dipilih, sehingga sulit untuk membuat generalisasi tentang karakteristik sampel tersebut ke populasi yang lebih besar.

Tabel Contoh Purposive Sampling

No
Penelitian
Tujuan Penelitian
Karakteristik Sampel
Metode Sampling
1
Penelitian tentang Pengalaman Orang Tua dengan Anak-anak yang Mengalami Gangguan Autisme
Menjelaskan pengalaman orang tua dalam merawat dan mendidik anak-anak dengan autisme
Orang tua yang memiliki pengalaman dalam merawat dan mendidik anak-anak dengan autisme
Purposive Sampling
2
Penelitian tentang Efek Obat pada Pasien Lansia dengan Kondisi Kesehatan Tertentu
Menjelaskan efek obat pada pasien lansia dengan kondisi kesehatan tertentu
Pasien lansia dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes
Purposive Sampling
3
Penelitian tentang Kepuasan Pelanggan terhadap Produk Tertentu
Menjelaskan kepuasan pelanggan terhadap produk tertentu
Pelanggan yang sudah menggunakan produk tersebut selama minimal dua bulan dan memiliki pengalaman dalam menggunakan produk tersebut
Purposive Sampling
4
Penelitian tentang Efek Meditasi pada Pasien dengan Depresi
Menjelaskan efek meditasi pada pasien dengan depresi
Pasien dengan tingkat depresi yang berbeda-beda dan sudah mencoba berbagai macam terapi
Purposive Sampling
5
Penelitian tentang Pengalaman Pekerja Migran di Daerah Tertentu
Menjelaskan pengalaman pekerja migran di daerah tertentu
Pekerja migran yang berasal dari daerah tersebut dan memiliki pengalaman bekerja di sektor yang berbeda-beda
Purposive Sampling
6
Penelitian tentang Strategi Pembelajaran yang Efektif
Menjelaskan strategi pembelajaran yang efektif
Guru yang sudah memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun dan sudah mengikuti pelatihan strategi pembelajaran efektif
Purposive Sampling
7
Penelitian tentang Kualitas Beton yang Digunakan pada Jembatan Tertentu
Menjelaskan kualitas beton yang digunakan pada jembatan tertentu
Beton yang digunakan pada jembatan tersebut dan sudah diuji kekuatannya
Purposive Sampling

FAQ tentang Contoh Purposive Sampling

1. Apa itu purposive sampling?

Purposive sampling adalah metode sampling yang memungkinkan peneliti untuk memilih sampel yang sesuai dengan karakteristik tertentu yang ingin dipelajari secara mendalam.

2. Apa kelebihan dari purposive sampling?

Kelebihan dari purposive sampling antara lain menghasilkan data yang spesifik dan mendalam tentang karakteristik tertentu dari sampel yang dipilih dan mempercepat waktu dan biaya dalam melakukan penelitian, karena sampel yang dipilih sudah sesuai dengan karakteristik tertentu yang ingin diteliti, dan lain-lain.

3. Apa kekurangan dari purposive sampling?

Kekurangan dari purposive sampling antara lain sulit untuk membuat generalisasi tentang populasi yang lebih besar, karena sampel yang dipilih sudah sesuai dengan karakteristik tertentu yang ingin diteliti dan tidak semua karakteristik dari populasi dapat diwakili oleh sampel yang dipilih, karena sampel hanya dipilih berdasarkan karakteristik tertentu yang ingin diteliti, dan lain-lain.

4. Kapan sebaiknya menggunakan purposive sampling?

Purposive sampling sebaiknya digunakan ketika peneliti ingin memilih sampel yang memiliki karakteristik tertentu atau memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas tentang topik penelitian.

5. Apakah purposive sampling bisa digunakan dalam penelitian kuantitatif?

Ya, purposive sampling dapat digunakan dalam penelitian kuantitatif. Namun, metode ini lebih sering digunakan dalam penelitian kualitatif.

6. Apakah purposive sampling dapat mengurangi bias dalam hasil penelitian?

Ya, purposive sampling dapat mengurangi bias dalam hasil penelitian, karena sampel yang dipilih sudah dipilih berdasarkan karakteristik tertentu yang relevan dengan topik penelitian.

7. Bagaimana cara melakukan purposive sampling?

Untuk melakukan purposive sampling, peneliti perlu menentukan karakteristik tertentu yang ingin diteliti dan mencari sampel yang sesuai dengan karakteristik tersebut. Sampel dapat dipilih dari populasi yang lebih besar atau dengan cara snowball sampling.

8. Apakah purposive sampling memerlukan waktu dan sumber daya yang cukup untuk melakukan pemilihan sampel?

Ya, purposive sampling memerlukan waktu dan sumber daya yang cukup untuk melakukan pemilihan sampel yang sesuai dengan karakteristik tertentu yang ingin diteliti.

9. Apakah hasil penelitian dengan purposive sampling bisa digeneralisasi ke populasi yang lebih besar?

Tidak selalu. Hasil penelitian dengan purposive sampling hanya berlaku untuk sampel yang dipilih, sehingga sulit untuk membuat generalisasi tentang karakteristik sampel tersebut ke populasi yang lebih besar.

10. Apakah semua karakteristik dari populasi dapat diwakili oleh sampel yang dipilih dalam purposive sampling?

Tidak, tidak semua karakteristik dari popul

Tukang Share Informasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *