Contoh Manajemen Berbasis Sekolah

Mengenal Konsep Manajemen Berbasis Sekolah

Halo Sobat Gonel, apakah kamu sudah mengenal konsep manajemen berbasis sekolah? Manajemen berbasis sekolah merupakan pendekatan pengelolaan sekolah yang berfokus pada partisipasi aktif seluruh warga sekolah dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada peningkatan mutu pendidikan. Konsep ini diperkenalkan oleh UNESCO pada tahun 1990 dan diterapkan di banyak negara di seluruh dunia.

Manajemen berbasis sekolah memiliki tujuan untuk menumbuhkan kesadaran kolektif di antara semua elemen sekolah, baik kepala sekolah, guru, staf, orang tua, dan siswa, sehingga tercipta lingkungan belajar yang lebih baik. Melalui partisipasi aktif semua stakeholder, manajemen berbasis sekolah diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan mencapai hasil yang lebih baik.

Ada beberapa hal yang menjadi ciri khas dari manajemen berbasis sekolah, yaitu:

Ciri-ciri Manajemen Berbasis Sekolah
Partisipasi aktif seluruh warga sekolah
Pengambilan keputusan berdasarkan konsensus
Penekanan pada tanggung jawab kolektif
Pembagian tugas dan tanggung jawab secara lebih jelas
Penerapan sistem manajemen yang terbuka dan transparan
Pembelajaran yang berfokus pada hasil

Kelebihan Manajemen Berbasis Sekolah

Manajemen berbasis sekolah memiliki beberapa kelebihan yang dapat membawa perubahan yang positif bagi sekolah, di antaranya:

1. Peningkatan partisipasi seluruh warga sekolah

Partisipasi aktif seluruh warga sekolah yang menjadi ciri khas manajemen berbasis sekolah dapat meningkatkan kesadaran kolektif di antara mereka. Hal ini dapat membantu dalam memecahkan masalah dan mencapai tujuan bersama. Selain itu, partisipasi yang lebih aktif juga dapat meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak-anak mereka.

2. Pemerataan akses dan kualitas pendidikan

Manajemen berbasis sekolah memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik. Hal ini dapat membantu dalam memperkecil kesenjangan antara siswa yang berasal dari keluarga mampu dan tidak mampu. Dengan partisipasi aktif seluruh warga sekolah, semua pihak memiliki kesempatan yang sama dalam mengambil keputusan dan mewujudkan tujuan bersama.

3. Peningkatan efektivitas dan efisiensi pengelolaan sekolah

Manajemen berbasis sekolah dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan sekolah. Dalam konsep ini, kepala sekolah bukanlah satu-satunya pengambil keputusan, tetapi semua stakeholder terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini dapat mempercepat proses pengambilan keputusan dan menghindari birokrasi yang berbelit-belit.

4. Peningkatan motivasi dan kinerja guru

Partisipasi aktif guru dalam manajemen berbasis sekolah dapat memotivasi mereka untuk memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pencapaian tujuan sekolah. Selain itu, manajemen berbasis sekolah juga memberikan kesempatan bagi guru untuk memperluas keterampilan dan pengetahuan mereka melalui pelatihan dan pengembangan.

5. Peningkatan hubungan antara sekolah dan masyarakat

Partisipasi aktif orang tua dalam manajemen berbasis sekolah dapat memperkuat hubungan antara sekolah dan masyarakat. Hal ini juga dapat membantu dalam meningkatkan pengawasan dan kepercayaan terhadap sekolah.

6. Peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil akademik Siswa

Manajemen berbasis sekolah menempatkan pembelajaran sebagai fokus utama dalam pengelolaan sekolah. Hal ini dapat membantu dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil akademik siswa.

7. Peningkatan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran

Siswa memiliki potensi yang besar untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan sekolah. Melalui manajemen berbasis sekolah, siswa diharapkan lebih aktif terlibat dan memiliki peran yang lebih besar dalam mencapai tujuan bersama.

Kekurangan Manajemen Berbasis Sekolah

Manajemen berbasis sekolah dapat memiliki beberapa kekurangan, di antaranya:

1. Membutuhkan waktu dan energi yang lebih besar

Pengelolaan sekolah berbasis manajemen berbasis sekolah membutuhkan waktu dan energi yang lebih besar dari semua stakeholder. Hal ini dapat membebani kepala sekolah dan guru dalam menjalankan tugas-tugas mereka yang lain.

2. Membutuhkan keterampilan manajemen yang lebih baik

Manajemen berbasis sekolah membutuhkan keterampilan manajemen yang lebih baik dari semua stakeholder. Jika mereka tidak memiliki keterampilan yang cukup, ini dapat menghambat proses pengambilan keputusan dan mencapai tujuan bersama.

3. Kebijakan yang tidak jelas dan tidak konsisten

Jika kebijakan dan prosedur tidak jelas dan tidak konsisten, manajemen berbasis sekolah dapat menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian di kalangan stakeholder. Hal ini dapat menghambat proses pengambilan keputusan dan mencapai tujuan bersama.

4. Tergantung pada partisipasi aktif semua stakeholder

Manajemen berbasis sekolah sangat tergantung pada partisipasi aktif semua stakeholder. Jika hanya satu atau beberapa stakeholder yang tidak aktif, ini dapat menghambat proses pengambilan keputusan dan mencapai tujuan bersama.

5. Tidak semua warga sekolah memiliki kepentingan yang sama

Tidak semua warga sekolah memiliki kepentingan yang sama dalam pengambilan keputusan. Hal ini dapat menimbulkan perbedaan pendapat yang dapat menghambat proses pengambilan keputusan dan mencapai tujuan bersama.

6. Memerlukan dukungan dan kerja sama dengan pihak terkait

Manajemen berbasis sekolah memerlukan dukungan dan kerja sama dengan pihak terkait, seperti pemerintah dan masyarakat. Tanpa dukungan dan kerja sama yang baik, manajemen berbasis sekolah dapat mengalami kendala dalam mencapai tujuan bersama.

7. Membutuhkan dana yang cukup

Manajemen berbasis sekolah dapat membutuhkan dana yang cukup untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang terkait. Jika sekolah tidak memiliki dana yang cukup, manajemen berbasis sekolah dapat mengalami kendala dalam mencapai tujuan bersama.

Contoh Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah di Indonesia

Sejak diperkenalkan pada tahun 1990, manajemen berbasis sekolah telah diterapkan di banyak negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Beberapa contoh pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di Indonesia antara lain:

1. Sekolah Ramah Anak

Sekolah Ramah Anak adalah salah satu contoh pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di Indonesia. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan nyaman bagi anak-anak, sehingga mereka dapat belajar dengan lebih baik. Dalam konsep ini, orang tua, guru, dan siswa terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan sekolah.

2. Sekolah Adiwiyata

Sekolah Adiwiyata adalah program lingkungan hidup yang diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia. Program ini bertujuan untuk mengembangkan kesadaran dan sikap peduli terhadap lingkungan hidup di kalangan warga sekolah. Dalam program ini, semua stakeholder terlibat dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan lingkungan di sekolah.

3. Program Sekolah Berbudaya Lingkungan

Program Sekolah Berbudaya Lingkungan adalah program pengembangan lingkungan yang diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia. Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan nyaman bagi siswa, serta berbudaya lingkungan. Dalam program ini, semua stakeholder terlibat dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan lingkungan di sekolah.

FAQ tentang Manajemen Berbasis Sekolah

1. Apa itu manajemen berbasis sekolah?

Manajemen berbasis sekolah merupakan pendekatan pengelolaan sekolah yang berfokus pada partisipasi aktif seluruh warga sekolah dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada peningkatan mutu pendidikan.

2. Apa saja ciri-ciri manajemen berbasis sekolah?

Ciri-ciri manajemen berbasis sekolah antara lain partisipasi aktif seluruh warga sekolah, pengambilan keputusan berdasarkan konsensus, penekanan pada tanggung jawab kolektif, pembagian tugas dan tanggung jawab secara lebih jelas, penerapan sistem manajemen yang terbuka dan transparan, serta pembelajaran yang berfokus pada hasil.

3. Apa kelebihan manajemen berbasis sekolah?

Kelebihan manajemen berbasis sekolah antara lain peningkatan partisipasi seluruh warga sekolah, pemerataan akses dan kualitas pendidikan, peningkatan efektivitas dan efisiensi pengelolaan sekolah, peningkatan motivasi dan kinerja guru, peningkatan hubungan antara sekolah dan masyarakat, peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil akademik siswa, serta peningkatan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

4. Apa kekurangan manajemen berbasis sekolah?

Kekurangan manajemen berbasis sekolah antara lain membutuhkan waktu dan energi yang lebih besar, membutuhkan keterampilan manajemen yang lebih baik, kebijakan yang tidak jelas dan tidak konsisten, tergantung pada partisipasi aktif semua stakeholder, tidak semua warga sekolah memiliki kepentingan yang sama, memerlukan dukungan dan kerja sama dengan pihak terkait, serta membutuhkan dana yang cukup.

5. Apa saja contoh pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di Indonesia?

Contoh pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di Indonesia antara lain Sekolah Ramah Anak, Sekolah Adiwiyata, dan Program Sekolah Berbudaya Lingkungan.

6. Apa saja manfaat dari manajemen berbasis sekolah?

Manfaat dari manajemen berbasis sekolah antara lain peningkatan kualitas pendidikan, pemerataan akses dan kualitas pendidikan, peningkatan hubungan antara sekolah dan masyarakat, peningkatan motivasi dan kinerja guru, serta peningkatan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

7. Bagaimana cara menerapkan manajemen berbasis sekolah?

Untuk menerapkan manajemen berbasis sekolah, diperlukan partisipasi aktif seluruh warga sekolah dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan sekolah, pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas, penerapan sistem manajemen yang terbuka dan transparan, serta pembelajaran yang berfokus pada hasil.

Kesimpulan

Manajemen berbasis sekolah merupakan pendekatan pengelolaan sekolah yang berfokus pada partisipasi aktif seluruh warga sekolah dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada peningkatan mutu pendidikan. Konsep ini memiliki beberapa kelebihan, seperti peningkatan partisipasi seluruh warga sekolah, pemerataan akses dan kualitas pendidikan, peningkatan efektivitas dan efisiensi pengelolaan sekolah,

Tukang Share Informasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *