Contoh Panduan Wawancara

Pengantar

Salam, Sobat Gonel! Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang paling umum digunakan dalam berbagai bidang, baik itu jurnalisme, riset, maupun perekrutan karyawan. Sebagai seorang interviewer, Anda perlu memahami bagaimana menyusun panduan wawancara yang baik dan efektif agar dapat memperoleh informasi yang akurat dan relevan dari narasumber.

Di dalam artikel ini, Anda akan menemukan contoh panduan wawancara yang dapat diadaptasi untuk berbagai situasi. Selain itu, artikel ini juga akan membahas kelebihan dan kekurangan dari contoh panduan wawancara tersebut, sehingga Anda dapat memilih panduan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Mari kita mulai dengan mempelajari apa itu panduan wawancara dan bagaimana cara membuatnya.

Pendahuluan

Sebelum melakukan wawancara, seorang interviewer perlu mempersiapkan panduan wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber. Panduan wawancara dapat membantu interviewer memperoleh informasi yang relevan dan sistematis dari narasumber, serta memudahkan interviewer dalam mengorganisir data yang diperoleh.

Ada dua jenis panduan wawancara yang umum digunakan, yaitu panduan wawancara terstruktur dan panduan wawancara tidak terstruktur. Panduan wawancara terstruktur berisi pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya dan ditanyakan pada semua narasumber. Sedangkan panduan wawancara tidak terstruktur hanya berisi topik-topik yang akan dibahas dan interviewer bebas menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang dianggap relevan selama wawancara berlangsung.

Bagaimana cara membuat panduan wawancara yang baik dan efektif? Pertama, definisikan tujuan dari wawancara tersebut dan tentukan topik-topik yang akan dibahas. Kedua, susun pertanyaan-pertanyaan yang spesifik, relevan, dan jelas. Ketiga, uji coba panduan wawancara tersebut pada beberapa narasumber untuk memperoleh masukan dan melakukan perbaikan jika diperlukan.

Berikut ini adalah contoh panduan wawancara terstruktur untuk wawancara perekrutan karyawan:

Contoh Panduan Wawancara untuk Perekrutan Karyawan

No.
Pertanyaan
1
Bisa jelaskan tentang pengalaman kerja Anda sebelumnya?
2
Topik yang paling Anda sukai dari pekerjaan Anda sebelumnya?
3
Jelaskan tentang keahlian Anda yang relevan dengan pekerjaan yang ingin Anda lamar?
4
Bagaimana cara Anda menyelesaikan tugas yang sulit?
5
Bisa jelaskan tentang proyek terbaik yang pernah Anda kerjakan?
6
Apakah ada keahlian yang ingin Anda kembangkan?
7
Berikan contoh saat Anda berhasil menyelesaikan konflik dengan teman kerja atau atasan?

Kelebihan dan Kekurangan Contoh Panduan Wawancara

Kelebihan

1. Memudahkan interviewer dalam mengorganisir data yang diperoleh dari narasumber.

2. Dapat memperoleh informasi yang sistematis dan relevan dari narasumber.

3. Dapat meminimalisir bias interviewer dalam pengumpulan data.

4. Dapat dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas dari panduan wawancara tersebut.

5. Dapat membantu interviewer untuk memfokuskan wawancara pada topik yang relevan.

6. Dapat diadaptasi untuk berbagai situasi, seperti riset, jurnalisme, dan perekrutan karyawan.

Kekurangan

1. Kurang fleksibel dalam mengatasi situasi yang tidak terduga selama wawancara.

2. Dapat meminimalisir kebebasan narasumber untuk menyampaikan pendapatnya secara bebas.

3. Dapat terjadi kecenderungan interviewer untuk mengikuti panduan wawancara tanpa mendengarkan secara aktif dan responsif terhadap narasumber.

4. Dapat terjadi kurangnya variasi pertanyaan dalam panduan wawancara terstruktur.

5. Dapat memakan waktu lebih lama dalam persiapan panduan wawancara terstruktur dibandingkan dengan wawancara tidak terstruktur.

6. Dapat menghasilkan data yang lebih sedikit dibandingkan dengan wawancara tidak terstruktur.

FAQ

1. Apa perbedaan antara panduan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur?

Panduan wawancara terstruktur berisi pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya dan ditanyakan pada semua narasumber, sedangkan panduan wawancara tidak terstruktur hanya berisi topik-topik yang akan dibahas dan interviewer bebas menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang dianggap relevan selama wawancara berlangsung.

2. Apa yang harus dilakukan jika narasumber tidak menjawab pertanyaan secara jujur?

Perlu diingat bahwa narasumber tidak selalu akan memberikan jawaban yang jujur pada setiap pertanyaan. Jika terdapat indikasi bahwa narasumber tidak jujur, interviewer perlu mengajukan pertanyaan lain yang dapat membantu memperoleh informasi yang lebih jelas dan akurat.

3. Apa yang harus dilakukan jika terdapat pertanyaan yang tidak dijawab oleh narasumber?

Jika terdapat pertanyaan yang tidak dijawab oleh narasumber, interviewer perlu mencoba untuk menanyakan pertanyaan tersebut dengan cara yang berbeda atau mengajukan pertanyaan lain yang terkait dengan topik yang sama.

4. Apa yang harus dilakukan jika narasumber memberikan jawaban yang terlalu singkat atau terlalu panjang?

Jika narasumber memberikan jawaban yang terlalu singkat, interviewer perlu mengajukan pertanyaan tambahan yang lebih spesifik atau menyuruh narasumber untuk memberikan jawaban yang lebih rinci. Sebaliknya, jika narasumber memberikan jawaban yang terlalu panjang, interviewer perlu mengubah cara bertanya atau memberikan sinyal untuk mengakhiri jawaban narasumber.

5. Apa yang harus dilakukan jika terdapat kesalahan dalam panduan wawancara selama wawancara berlangsung?

Jika terdapat kesalahan dalam panduan wawancara, interviewer perlu melakukan perbaikan atau improvisasi secara cepat agar tidak mengganggu alur wawancara.

6. Apa yang harus dilakukan jika narasumber tidak merasa nyaman dengan pertanyaan yang diajukan?

Jika narasumber tidak merasa nyaman dengan pertanyaan yang diajukan, interviewer perlu menghentikan pertanyaan tersebut dan mengajukan pertanyaan lain yang lebih nyaman bagi narasumber.

7. Apa yang harus dilakukan jika waktu wawancara terbatas?

Jika waktu wawancara terbatas, interviewer perlu memprioritaskan pertanyaan-pertanyaan yang paling relevan dan meninggalkan pertanyaan-pertanyaan yang kurang penting.

Kesimpulan

Memiliki panduan wawancara yang baik dan efektif sangat penting bagi seorang interviewer dalam memperoleh informasi yang akurat dan relevan dari narasumber. Panduan wawancara dapat berupa panduan wawancara terstruktur atau tidak terstruktur, tergantung pada kebutuhan interviewer. Setiap jenis panduan wawancara memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam memilih panduan wawancara, interviewer perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti tujuan wawancara, topik yang akan dibahas, dan karakteristik narasumber.

Semoga artikel ini dapat memberikan bantuan dan informasi yang bermanfaat bagi Anda, Sobat Gonel.

Disclaimer

Artikel ini hanya sebagai informasi umum dan tidak dimaksudkan sebagai rekomendasi atau nasihat hukum, medis, atau profesional lainnya. Anda perlu berkonsultasi dengan profesional yang sesuai sebelum mengambil tindakan berdasarkan informasi yang terdapat dalam artikel ini. Penulis dan penerbit artikel tidak bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan yang diambil berdasarkan informasi di dalam artikel ini.

Tukang Share Informasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *